Jumat, 27 Juli 2012

Gerakan social yang berintikan rakyat

Perkembangan gerakan social

Dalam setiap perkembangan sejarah gerakan social selalu di lahirkan oleh kondisi-kondisi keterpurukan luar biasa yang di alami oleh rakyat, dimana hal ini tidaklah tercipta dengan sendirinya tapi merupakan akumulasi dari kebobrokan sistemik yang di jalankan oleh penguasa yang hanya mementingkan kroni-kroninya. Oleh sebab itu, seiring dengan perjalanan proses sejarah ketertindasan yang berlangsung tampa kasihan tersebut melahirkan gerakan-gerakan rakyat yang menuntut perubahan untuk melepaskan diri dari ketertindasan sistemik tersebut.

Perjalanan sejarah pula yang telah membawa perubahan-perubahan orientasi dari gerkan social yang diusung oleh masyarakat, perkembangan tersebut berawal dari di perkenalkannya gerakan social itu sendiri (Social mouvment), dimana pada dimensi ini cita-cita perubahan lebih di titik beratkan pada perubahan struktur social politik dan struktur ekonomi sebagai inti dari gerakannya. Pada decade 90-an, terjadi pergeseran dari orientasi gerakan tersebut, konsep ini memanifestasikan dirinya dalam bentuk GSB (gerakan social baru), dimana gerakannya terfokus pada perubahan-perubahan social politik sehingga sejak saat itu organ-organ gerakan yang memfokuskan pada perubahan perubahan struktur ekonomi menjadi minoritas.

Untuk mengusung agenda yang maha berat di atas, yaitu agenda gerakan social yang menginginkan adanya perubahan pada struktur social politik dan struktur ekonomi beberapa tahapan atau proses perubahan yang harus di lakukan antara lain :

Ø Konsolidasi ideology

Ø Konsolidasi kekuatan atau rekrutken pengikut

Ø Perlawanan atau pembongkaran

Ø stabilisasi

Namun dalam mengimplementasikan tahapan-tahapan di atas setidaknya beberapa startegi gerakan yang lajim di lakukan dalam sebuah gerakan social antara lain :

Ø Gerakan di lakukan dengan cara-cara yang rapi atau diam-diam (gerakan di bawah tanah)

Ø Perlawanan terbuka (gerakan terbuka)

Ø Operasi khusus (di lakukan secara rahasia oleh orang-orang yang terbatas)

Agar gerakan tersebut dapat berhasil secara gemilang, sudah tentu gerkan tersebut harus memiliki pemimpin yang mampu memikul tanggung jawab gerakan yang telah di mandatkan. Syarat-syarat yang harus di miliki seorang pemimpin gerakan tersebut adalah pertama ia memiliki konsistensi dan militasi gerakan, kedua memiliki kemampuan untuk meyakinkan, serta mampu mempengaruhi. Ada beberapa hal yang sangat lajim membuat pejuang-pejuang social selalu pulang yaitu uang, penghargaan atau tepuk tangan, jabatan dan sikap persuasip.

Gerakan Rakyat

Salah satu kecaman terhadap berbagai organisasi yang melakukan gerakan perubahan pada setiap jaman adalah kelemahan pada basis legitimasi. Mereka sebenarnya bicara atas nama siapa ? apakah mereka memiliki mandate nyata dari masyarakat yang mereka atas namakan ? kecaman semacam ini bisa di maklumi karena memang organ-organ gerakan dalam melakukan berbagai aktivitasnya lebih banyak merupakan reaksi kesetiakawanan kaum terpelajar perkotaan (umumnya aktivis dan mantan aktivis mahasiswa) terhadap penindasan yang di alami oleh rakyat kecil.

Ketidak mampuan dalam membangun basis gerakan dan basis jaringna benar-benar berakar di tengah rakyat yang mereka bela, meskipun hal ini tidak sepenuhnya merupakan kesalahan dari mereka, namun itu bukan merupakan alasan untuk tidak menyatakan adanya kelemahan tersebut. Apalagi kini setelah sistim politik berubah dan mulai terbuka longgar dan nisbi bebas, semakin tidak beralasan jika suatu organisasi sama sekali tidak memiliki basis gerakan yang berakar nyata dalam rakyat.

Pengorganisasian Masyarakat-Pengemabngan Masyarakat

Asumsi dasar :

Ø Masyarakat punya kepentingan terhadap perubahan (mengubah keadaan menjadi lebih baik)

Ø Suatu perubahan tidak pernah dating dengan sendirinya, melainkan membutuhkan perjuangan untuk mendapatkannya.

Ø Setiap usaha perubahan social membutuhkan daya tekan tertentu, dimana usaha memperkuat daya tekan juga memerlukan perjuanagan.

Hal-hal yang sangat mungkin terjadi dalam menjalankan usaha-usaha perubahan

Ø Ketegangan kepentingan yaitu bila masyarakat semakin menyadari posisi haknya mereka akan semakin kritis dalam menyapaikan apa yang di inginkannya sehingga sangat mungkin terjadi suatu keadaan dimana apa yang di inginkan pemerintah berlainan dengan yang di inginkan oleh masyarakat.

Ø Menguatnya kritik, dengan semakin kritisnya masyarakat, dengan sendirinya apa yang di kerjakan oleh pemerintah harus siap dengan penilaian-penilaian yang di lakukkan oleh masyarakat.

Ø Pemerintah harus selalu siap untuk mengubah, yang berarti adanya partisipasi yang menuntut adanya perbaikan mendasar dalam system pemerintahan.

Pentingnya pengorganisasian rakyat

Ø Menyadarkan masyarakat bahwa pada banyak posisi mereka berada dalam kelemahan sehingga perlu wahana untuk meningkatkan “bargaining”.

Ø Menyadarkan mbahwa masih adanya ketimpangan dan keterbelakangan, di mana hanya sebagian kecil ada peluang untuk bisa memiliki aksesdan asset untuk bisa memperbaiki keadaan, sedangkan sebagian besarnya tidak.

Inti kerja pengorgansisasian rakyat

Ø Membangun dan mengembangkan kesadaran kritis rakyat

Ø Mendorong atau mengembangklan organisasi yang menjadi alat dalam memperjuangkan kepentingan rakyat.

Ø Melakukan usaha-usaha yang memungkinkan untuk mencapai perbaikan melalui kalkulasi yang cermat serta melalui tahapan-tahapan yang sesuai dengan kebutuhan.

Proses pengorrganisasian

Ø Memfasilitasi atau membangun organisasi rakyat yang sama sekali baru, dengan cita-cita perbaikan kondisi dan posisi rakyat.

Ø Mengembangkan organisasi-organisasi yang telah ada, tentu saja dengan prinsip dan garis kerja yang sama sekali baru.

Metode kerja atau langkah-langkah yang harus di tempuh

Ø Melkukan penyelidikan social (ANSOS)

Ø Membangun kontak

Ø Melakukan pendidikan pada taraf tertentu untuk mengembangkan kesadaran kritis.

Ø Melakukan kegiatan di lapangan dengan kelompok-kelompok sasaran.

Syarat organisator

Ø Menunjukan pemihakan yang jelas-baik melalui perkataan maupun tindakan

Ø Sikap humor

Ø Penuh daya kreasi

Ø Tidak menggurui rakyat

Ø Sikap luwes yaitu selalu siap untuk berubah-ubah sesuai dengan situasi sehingga dapat menyesuaikan diri dengan keadaan guna mencapai tujuan dasar.

Tidak ada komentar: